TOXIC MASCULINITY DALAM IKLAN EXTRA JOSS “LAKI BERANI BEDA”

Magdalena Oryza Andriana, Mohammad Solihin, Umar Basuki

Abstract


Dahulu media yang biasa digunakan untuk beriklan adalah media cetak, di mana iklan tampil dalam bentuk gambar dan artikel. Iklan kini dapat disajikan dalam bentuk audio visual dan disiarkan melalui televisi maupun platform online lainnya. Hal itu membuat iklan terlihat lebih memberi gambaran nyata kepada konsumen. Gambaran umum yang disampaikan iklan laki-laki seperti “Extra Joss“ membuat imaji seorang pria harus terlihat macho, atletis dan berani. Iklan memang menjual fantasi yang tanpa disadari telah mengepung kesadaran kita. Gambaran tentang bagaimana tubuh pria seharusnya, aktivitas apa yang seharusnya pria lakukan, serta peran gender yang dihadirkan melalui iklan membuat kita memiliki standar bahwa memang begitulah realitas gambaran pria ideal sebagai konstruksi gender maskulinitas (kelaki-lakian). Hal seperti ini tanpa disadari juga dapat menyebabkan munculnya toxic masculinity. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan toxic masculinity dalam iklan Extra Joss “Laki Berani Beda”. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes. Hasilnya terdapat toxic masculinity dalam iklan tersebut. Hal ini ditunjukan dari adegan yang dimunculkan serta penegasan dengan tulisan pendukung.

Kata Kunci: Toxic Masculinity, Iklan, Extra Joss, Gender Maskulinitas, Analisis Semiotika

Full Text:

PDF

References


Asrita, S., & Fauziah, A. N. (2022). Wacana Maskulinitas dalam Video Campaign “Boys Don’t Cry” Versi White Ribbon. Nivedana: Jurnal Komunikasi Dan Bahasa, 3(2).

Danim, S. (2002). Menjadi Penulis Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia. Pustaka Setia.

Extra Joss Official. (2022). About. https://youtube.com/@extrajossofficial3098

Indonesiadata.id. (2020). Awareness Iklan Minuman Energi 2020. https://indonesiadata.id/produk/awareness-iklan-minuman-energi-2020/

Jaiz, M. (2014). Dasar-Dasar Periklanan (Cetakan ke). Graha Ilmu.

katadata.co.id. (2022). Pendapatan Iklan Media Digital Vs Tradisional Siapa Paling Cuan. 28 Maret.

Keller, K. L. (2013). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Pearson Education, Inc.

Kotler; Keller. (2009). Manajemen Pemasaran 1 (Ketiga Bel). Erlangga.

Kotler, P. (2000). Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control (Tenth Edit). Prentice Hall International, Inc.

Lupianto, E. N. (2021). Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah Jalan Menuju Kesetaraan.

Mulyana, D., & Solatun. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.

Mustika, P. (2022). Memahami Toxic Masculinity, Contoh dan Cara Mengatasinya. Katadata.Co.Id. https://katadata.co.id/safrezi/berita/61db7f232f9da/memahami-toxic-masculinity-contoh- dan-cara-mengatasinya

Oxford Learner’s Dictionaries. (2022). Toxic Masculinity. Oxfordlearnersdictionaries.Com. https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/toxic-masculinity?q=toxic+masculinity

Putri, V. K. M. (2021). Periklanan: Fungsi dan Tujuannya. Kompas.Com. https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/15/113000069/periklanan-fungsi-dan-tujuannya

Rahmawati, A. S., Tripambudi, S., & Lestari, P. (2010). Bias Gender dalam Iklan Attack Easy di Televisi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(3).

Sanusi, N., & Dwiputra, R. (2019). Maskulinitas dalam Iklan Gillette We Believe: What Best Man Can Be. Media Komunika: Jurnal Komunikasi, 4(2).

Sasongko, S. S. (2009). Konsep Dan Teori Gender. Pusat Pelatihan Gender dan Peningkatan Kualitas Perempuan BKKBN.

Wahyudi, A., SM, A. E., & Risdiyanto, B. (2022). Representasi Toxic Maskulinity pada Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).” Jurnal Komunikasi Dan Budaya, 3(1), 101–111.




DOI: https://doi.org/10.35842/massive.v3i1.86

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


MASSIVE: Jurnal Ilmu Komunikasi Indexed by:

   

In Cooperation With:

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.